http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10/mangga-manggo.html |
Sampai akhirnya terpilihlah satu mangga terbaik. Lalu tangan dengan
segera mengupas mangga, dan akhirnya mulut dengan cepat memakan dan menikmati mangga.
Para anggota tubuh
yang lain mulai bertengkar satu sama lain, mereka mempertanyakan kenapa harus
mulut yang menikmati mangga padahal mereka yang bekerja keras demi mangga itu.
Mata bilang, “Harusnya
aku yang makan mangga, karena aku yang pertama kali melihat tukang mangga lewat,
aku juga yang memperhatikan mana mangga yang matang”.
Namun disanggah oleh
kaki yang bilang, “Tapi kan aku yang berjalan ke tukang mangga, kalau tidak ada
aku, maka kalian tidak akan sampai ke tukang mangga”
Kali ini bagian tangan
yang bicara. Ia bilang, “Iya sih, tapi kan yang memegang mangga, dan yang
mengupas mangga kan aku”
Hidung tidak mau
kalah, ia bilang, “Tapi semua itu tidak akan ada artinya tanpa aku, aku yang
mencium wangi dari mangga tersebut”
Mulut akhirnya
berkata, “Ya, tapi mau bagaimana lagi, tugas ku kan memang makan, lagipula
nanti juga manfaat dari buah mangga ini akan menyebar pada kalian semua. Apapun
yang aku makan, adalah hasil kerja keras kalian dan manfaatnya pun akan kalian
rasakan, seperti mata akan semakin bagus melihat, kaki dan tangan akan menjadi
semakin kuat, hidung pun akan semakin tajam penciumannya, bahkan anggota tubuh
yang lain pun akan merasakan manfaatnya.”
***
Cerita di atas pernah diceritakan oleh salah satu dosen ketika kuliah. Inti dari cerita di atas adalah dalam satu kelompok, masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, walau tugas kita terlihat lebih berat dibandingkan dengan tugas anggota yang lain, namun kita memiliki posisi yang penting dalam kelompok. Tanpa salah satu anggota, maka pekerjaan tidak akan selesai dan berhasil. Dan jika pekerjaan selesai dan berhasil, maka manfaatnya akan dirasakan oleh semua anggota. Kita kan makhluk sosial yang selalu bergantung pada orang lain.
Tetap berpikir positif
ya kawan ^^