 |
| http://jeunglala.files.wordpress.com/2010/04/cup-of-tea.jpg |
Siapa yang tidak tahu teh manis?
Rasanya yang menyegarkan dan harganya yang terjangkau membuat teh manis menjadi minuman favorit semua kalangan dan di semua suasana.
Saya juga penyuka teh manis, terutama teh manis hangat. Saya kurang suka teh manis yang disajikan dalam keadaan dingin, karena saya merasa sensasi teh-nya jadi hilang.
Walau begitu saya lebih senang air putih. Apalagi setelah menyadari bahwa saya beresiko terkena penyakit diabetes, karena keluarga dari kedua orang tua saya banyak yang menderita penyakit ini. Yah perlu diketahui, penyakit diabetes bisa juga karena turunan. Maka dari itu saya mulai mengurangi konsumsi yang manis-manis dan inginnya sih mulai mengurangi berat badan.
Oke, kembali pada topik . .
Saya punya seorang teman yang sangat menyenangi minuman berasa dan berwarna, dan minuman yang paling sering ia konsumsi adalah teh kemasan, baik yang dikemas dalam botol atau kotak kertas.
Awalnya saya tidak terlalu mempermasalahkan kebiasaannya tersebut, namun saya lihat ia lebih sering mengkonsumsi minuman berasa dan berwarna dibandingkan air mineral. Bahkan dalam sehari ia bisa tidak minum air mineral sama sekali. 1 galon air mineral yang ia punya di kosan baru akan habis sekitar 3 bulan, itu pun habisnya karena airnya dipakai untuk memasak mie, bukan untuk diminum.
Jujur saya merasa khawatir dengan keadaan ini. Seperti kita ketahui air putih sangatlah penting untuk tubuh kita, bahkan kita dianjurkan untuk minum air putih minimum 8 gelas per hari.
Okey, berikut saya paparkan bahaya teh manis :
1. Teh manis dapat menyebabkan batu ginjal bila dikonsumsi secara berlebihan, terutama jika disajikan dalam kondisi dingin.
2. Teh manis dapat menyebabkan anemia, jika diminum sehabis makan.
Jadi sebaiknya teh manis diminum pagi dan sore disertai karbohidrat dan protein, seperti roti dan biskuit. Atau dengan memberikan jeda setelah makan, misal 2 jam setelah makan, baru minum air teh.
Rasanya yang menyegarkan dan harganya yang terjangkau membuat teh manis menjadi minuman favorit semua kalangan dan di semua suasana.
Saya juga penyuka teh manis, terutama teh manis hangat. Saya kurang suka teh manis yang disajikan dalam keadaan dingin, karena saya merasa sensasi teh-nya jadi hilang.
Walau begitu saya lebih senang air putih. Apalagi setelah menyadari bahwa saya beresiko terkena penyakit diabetes, karena keluarga dari kedua orang tua saya banyak yang menderita penyakit ini. Yah perlu diketahui, penyakit diabetes bisa juga karena turunan. Maka dari itu saya mulai mengurangi konsumsi yang manis-manis dan inginnya sih mulai mengurangi berat badan.
Oke, kembali pada topik . .
Saya punya seorang teman yang sangat menyenangi minuman berasa dan berwarna, dan minuman yang paling sering ia konsumsi adalah teh kemasan, baik yang dikemas dalam botol atau kotak kertas.
Awalnya saya tidak terlalu mempermasalahkan kebiasaannya tersebut, namun saya lihat ia lebih sering mengkonsumsi minuman berasa dan berwarna dibandingkan air mineral. Bahkan dalam sehari ia bisa tidak minum air mineral sama sekali. 1 galon air mineral yang ia punya di kosan baru akan habis sekitar 3 bulan, itu pun habisnya karena airnya dipakai untuk memasak mie, bukan untuk diminum.
Jujur saya merasa khawatir dengan keadaan ini. Seperti kita ketahui air putih sangatlah penting untuk tubuh kita, bahkan kita dianjurkan untuk minum air putih minimum 8 gelas per hari.
Okey, berikut saya paparkan bahaya teh manis :
1. Teh manis dapat menyebabkan batu ginjal bila dikonsumsi secara berlebihan, terutama jika disajikan dalam kondisi dingin.
2. Teh manis dapat menyebabkan anemia, jika diminum sehabis makan.
Jadi sebaiknya teh manis diminum pagi dan sore disertai karbohidrat dan protein, seperti roti dan biskuit. Atau dengan memberikan jeda setelah makan, misal 2 jam setelah makan, baru minum air teh.
So, buat temen-temen jangan terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi teh manis. Akan lebih baik jika diimbangi dengan minum air putih sebanyak mungkin, hehe.
