Selasa, 09 Juli 2013

Air Mata

Ehm.. Fiuuuh.. Fiuhhh.. (tiup debu) Waah, blognya berdebu sudah lama tidak disentuh, hiks..

Sebulan terakhir ini, banyak yang terjadi di kehidupan saya. Saya merasa bahagia di satu sisi dan sedih di sisi yang lain.

Di bulan Juni, saya membuat keputusan yang cukup sulit. Saya memutuskan untuk berhenti dari sekolah tempat saya mengajar selama 1,5 tahun. Keputusan ini sudah saya pikirkan matang-matang dan sudah melalui diskusi dengan orang tua dan sahabat-sahabat saya.

Tanggal 22 Juni 2013 adalah tanggal resmi saya berhenti dari sekolah. Di tanggal tersebut, sekolah sedang mengadakan perpisahan kelas XII, pembagian rapot kelas X dan XI, dan pentas seni.


Saat acara perpisahan, saya mendapatkan penghargaan sebagai Guru Ter-Rajin versi siswa kelas XII. 

Sebagai guru yang baru mengajar mereka selama 1 tahun, saya merasa terharu dengan penghargaan ini. Terima kasih. Penghargaan ini akan saya jadikan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. I love u, kids :’)

Khusus untuk hari itu, saya beserta guru-guru dan staf sekolah mempersiapkan kejutan untuk siswa kelas XII. Kami akan bermain teater. Saya merasa ini adalah momen terakhir saya di sekolah makanya saya bersedia untuk memainkan peran ibu peri.






Di hari itu juga saya memberitahu anak-anak kelas XI bahwa semester depan saya sudah tidak mengajar mereka lagi, dan terjadilah insiden air mata. Rasa sedih benar-benar menerjang saya ketika melihat anak-anak menangis sambil memeluk saya. Bahkan ada anak yang sambil memeluk saya mengatakan bahwa saya adalah guru favoritnya. Benar-benar berat meninggalkan sekolah itu, sampai saya menangis sepanjang perjalanan pulang ke rumah.

Saya benar-benar merasa beruntung pernah menjadi bagian dari SMK AB. Sekolah ini memberikan saya banyak pengalaman dan pelajaran. Terima kasih untuk semua guru dan staf SMK AB, terima kasih untuk selalu memberikan saya bimbingan atas hal-hal yang tidak saya ketahui. Mohon maaf apabila selama 1,5 tahun, terdapat kata-kata dan sikap saya yang kurang berkenan di hati bapa dan ibu. Insya Allah, silaturahmi akan tetap terjalin.



Terima kasih untuk semua murid yang pernah saya ajar. Kalian memberikan ibu banyak pengalaman sebagai guru. Maafkan ibu apabila selama ibu mengajar ada kata-kata dan perbuatan  yang menyinggung perasaan kalian.Luv u all..

Satu hal lagi, sahabat sekaligus kakak saya kemarin pulang ke pangkuan ibundanya (read: kampung halaman), Hagi. Saya bukanlah orang yang gampang berteman. Sejak SD sampai saat ini teman dekat saya bisa dihitung dengan jari. Salah satu yang masuk ke dalam hitungan jari ini adalah Hagi. Padahal masih bisa komunikasi sih, hari gini alat komunikasi dimana-mana.. Tapi tetep aja.. Sedih. Terus mau gimana? Ya ga gimana-gimana sih, hanya mendoakan semoga dirinya mendapat kebahagiaan dan kesuksesan yang lebih baik. Sering-sering ke bandung ya hagi..



Doa yang sama saya tujukan untuk Cey yang sekarang sedang menimba uang di Tanggerang, Novi yang juga sedang menimba uang di tanggerang, Iroh yang sudah berkeluarga, dan sahabat-sahabat yang lain.. Miss u :*

**Kenapa judul postnya Air Mata? Karena dua minggu terakhir, saya sering menangis karna banyak hal, termasuk karna nongton pilem juga. My Bad. Cengeng kali yak diriku :’(